Dalam situasi pandemi, lingkungan rumah sakit, atau daerah dengan polusi tinggi, cara memakai masker medis yang benar menjadi salah satu upaya perlindungan diri yang sangat penting. Masker medis dirancang untuk menyaring partikel berbahaya seperti virus, bakteri, dan debu.
Namun, fungsinya bisa menjadi sia-sia jika digunakan secara asal-asalan. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami cara pakai masker medis yang benar, misalnya memakainya terbalik atau tidak menutup area wajah secara maksimal.
Agar manfaat perlindungan masker maksimal, mari pahami cara memakai masker medis yang benar melalui panduan lengkap berikut ini.
Cuci Tangan Terlebih Dahulu
Langkah awal dalam menggunakan masker medis adalah dengan mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer berbasis alkohol. Tangan yang bersih mencegah perpindahan kuman ke permukaan masker sebelum dikenakan.
Menggunakan masker dengan tangan yang kotor sama saja seperti tidak memakai masker sama sekali, karena kuman bisa berpindah ke hidung atau mulut saat Anda menyentuh permukaan masker.
Pastikan Sisi Masker yang Benar
Masker medis memiliki dua sisi: satu sisi berwarna (biasanya biru atau hijau) dan satu sisi putih. Sisi berwarna menghadap keluar, sedangkan sisi putih menghadap ke dalam, menyentuh wajah Anda. Ini merupakan bagian penting dari cara memakai masker medis yang benar.
Sebab, sisi dalam masker dirancang lebih lembut dan menyerap droplet dari pernapasan kita, sedangkan sisi luar bersifat tahan cairan untuk menahan droplet dari luar.
Gunakan Kawat Hidung di Bagian Atas
Setiap masker medis memiliki kawat tipis di salah satu sisi. Sisi dengan kawat ini harus berada di atas, menyesuaikan bentuk hidung. Setelah masker dipasang, tekan kawat agar mengikuti kontur hidung Anda. Ini membantu masker menempel lebih rapat dan mengurangi risiko udara bocor dari bagian atas.
Mengabaikan bagian ini bisa membuat masker longgar dan mengurangi efektivitasnya. Inilah salah satu penyebab cara menggunakan masker medis yg benar seringkali tidak dijalankan secara optimal.
Gantungan Telinga Dipasang dengan Nyaman
Masker medis umumnya memiliki tali elastis yang dikaitkan ke telinga. Pastikan Anda mengaitkannya dengan posisi yang nyaman dan lurus di belakang telinga. Tarik masker ke bawah hingga menutupi mulut dan dagu Anda secara penuh. Masker yang menggantung atau terlalu kebesaran akan menciptakan celah udara, sehingga tidak lagi efektif.
Jika masker terasa longgar, ada teknik khusus untuk cara memakai masker medis yang kebesaran, misalnya dengan mengikat tali karet agar lebih pas atau menggunakan tambahan seperti mask fitter.
Teknik ini membantu masker menempel lebih rapat di wajah, sehingga celah udara bisa diminimalkan dan perlindungan tetap maksimal.
Jangan Menyentuh Bagian Depan Masker Saat Dipakai
Saat masker sudah dipakai, hindari menyentuh bagian depannya. Bagian ini adalah tempat utama menempelnya virus dan bakteri dari luar. Jika Anda perlu menyentuh masker, usahakan hanya menyentuh bagian tali atau pengaitnya.
Kesalahan umum lainnya adalah menurunkan masker ke dagu atau menggantungnya di leher saat tidak digunakan. Tindakan tersebut justru mengundang lebih banyak kontaminasi dan membuat masker tidak higienis saat dipakai kembali.
Ganti Masker Jika Sudah Lembab atau Lebih dari 4 Jam
Masker medis hanya efektif selama beberapa jam penggunaan. Setelah 4 jam atau jika masker sudah terasa lembab karena napas atau keringat, segera ganti dengan yang baru. Masker yang lembab menjadi sarang bakteri dan tidak lagi berfungsi dengan baik sebagai pelindung.
Hal ini juga berlaku untuk masker sekali pakai—jangan digunakan berulang kali. Buang masker bekas dengan benar ke tempat sampah dan cuci tangan setelahnya.
Menggunakan masker medis memang terlihat sederhana, tetapi cara memakai masker medis yang benar perlu diperhatikan secara detail agar perlindungannya optimal. Mulai dari mencuci tangan, memastikan sisi masker, hingga mengganti masker secara berkala, semua langkah tersebut punya peran penting dalam mencegah penularan penyakit.
Kebiasaan kecil seperti ini bisa berdampak besar terhadap kesehatan Anda dan orang di sekitar. Apalagi di era modern ini, masker medis banyak diproduksi dengan teknologi ultrasonic welding, yaitu proses penyambungan lapisan masker tanpa lem dan tanpa panas berlebih. Teknologi ini memberikan hasil sealing yang kuat dan aman bagi pengguna, tanpa risiko iritasi bahan kimia.
Tahukah Anda? Masker medis 3-ply diproduksi menggunakan teknologi ultrasonic sealing untuk menyatukan lapisan masker tanpa jahitan dan tanpa bahan kimia.
Tertarik mengembangkan bisnis produksi masker atau alat pelindung lainnya? Cek produk jual mesin ultrasonic dan mesin jahit ultrasonic dari Sanic untuk efisiensi dan kualitas produksi terbaik!