Mengenal Kain Non Woven, Kelebihan dan Kekurangannya di Berbagai Industri

Kain non woven adalah salah satu material yang semakin populer dalam berbagai sektor industri. Berbeda dari kain tenun atau rajut, kain ini diproduksi tanpa melalui proses penenunan, sehingga lebih sederhana namun tetap memiliki fungsi yang luas. 

Dari tas spunbond hingga masker medis, penggunaannya kini menjadi solusi ramah lingkungan dan efisien. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang apa itu kain non woven, kelebihan dan kekurangan kain non woven, serta aplikasinya dalam berbagai produk.

Apa Itu Kain Non Woven?

Dilansir dari Eupegypt, kain non woven adalah bahan yang dibuat tanpa melalui proses tenun atau rajut. Berbeda dengan kain tradisional, material ini diproduksi menggunakan serat-serat tekstil yang disusun secara acak atau dalam pola tertentu. Selanjutnya, serat direkatkan dengan menggunakan panas, bahan kimia, atau tekanan mekanik. 

Cara pembuatan kain non woven secara sederhana bisa Anda simak pada uraian berikut ini:

  • Serat diletakkan secara acak atau berlapis
  • Serat-serat tersebut direkatkan melalui metode seperti perekat kimia, panas, atau tekanan mekanik
  • Hasil akhirnya berupa lembaran kain dengan berbagai karakteristik tergantung pada bahan dan metode yang digunakan.

Dalam keseharian kita, ada banyak sekali item yang dibuat dengan bahan kain non woven. Contoh produk yang menggunakan kain non woven antara lain adalah:

  • Masker medis
  • Tas spunbond
  • Popok bayi
  • Baju pelindung medis.

Dengan fleksibilitas ini, kain non woven menjadi bahan pilihan dalam berbagai aplikasi industri.

Baca juga: Cara Membuat Tas Spunbond Secara Manual dan Ultrasonic

Kelebihan Kain Non Woven

Sebagai salah satu kain yang populer digunakan dalam berbagai sektor industri, kain non woven juga memiliki beberapa kelebihan seperti dilansir oleh Green Life Packaging. Apa saja?

  • Ringan. Terbuat dari polipropilena, kain ini memiliki bobot yang ringan, sehingga nyaman digunakan
  • Lembut. Serat halusnya memberikan sensasi lembut di kulit
  • Breathable (bisa dilalui udara) dan tahan air. Memiliki sirkulasi udara yang baik namun tetap mampu menolak air, menjadikannya ideal untuk kebutuhan medis
  • Tidak beracun. Dibuat dari bahan food-grade yang aman bagi kesehatan
  • Anti bakteri. Kain ini mampu mencegah bakteri dan bahan kimia meresap ke dalam lapisannya
  • Ramah lingkungan. Kain ini dapat terurai dalam waktu sekitar 90 hari, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca juga: 10 Jenis Masker Medis yang Digunakan untuk Proteksi Kesehatan

Kekurangan Kain Non Woven

Meskipun memiliki banyak keunggulan, kain non woven juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

  • Kekuatan terbatas. Dibandingkan dengan kain tenun, kekuatannya lebih rendah, sehingga tidak cocok untuk penggunaan yang membutuhkan daya tahan tinggi
  • Sulit dicuci. Material ini tidak dirancang untuk dicuci berulang kali seperti kain tradisional
  • Rentan sobek. Seratnya yang tersusun dalam arah tertentu membuat kain ini mudah sobek pada sudut tertentu.

Memahami kelebihan dan kekurangan kain non woven akan membantu produsen untuk memutuskan produk apa yang cocok dibuat dengan menggunakan bahan ini.

Contoh Produk Kain Non Woven yang Diproses dengan Mesin Ultrasonic

Setelah memahami tentang kelebihan dan kekurangan kain non woven, hal berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah penggunaan kain non woven dan mesin jahit ultrasonic. Seperti yang kita ketahui, penggunaan mesin jahit ultrasonic telah meningkatkan kualitas produk berbahan non woven, khususnya dalam sektor medis dan industri. Berikut beberapa contoh aplikasinya!

  • Masker medis. Dengan menggunakan ultrasonic welding machine, sambungan masker menjadi presisi, memastikan tidak ada kebocoran yang memungkinkan kontaminasi
  • Tas spunbond. Proses ini menghasilkan sambungan yang rapi dan kuat, membuat tas lebih tahan lama. Anda juga dapat mempelajari cara membuat tas spunbound untuk memahami proses produksinya
  • Baju pelindung medis. Dengan sambungan tanpa lubang jarum, pakaian pelindung menjadi lebih efektif dalam melindungi pengguna dari virus dan bakteri.

Selain itu, mesin ultrasonic membantu mengatasi kelemahan kain non woven, seperti rentan sobek, dengan memperkuat titik-titik sambungan.

Kain non woven adalah material serbaguna yang memberikan solusi praktis untuk berbagai kebutuhan, mulai dari produk medis hingga fashion. Meskipun memiliki kelemahan seperti kekuatan yang terbatas, penggunaan teknologi seperti ultrasonic double welding machine dapat meningkatkan daya tahan dan kualitas produk.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang apa itu ultrasonic, pelajari cara kerja mesin ultrasonic. Anda juga bisa menghubungi supplier mesin ultrasonic yang terpercaya. Untuk berbagai kebutuhan mesin ultrasonic berkualitas tinggi, Sanic siap menjadi mitra terbaik Anda. 

Dengan teknologi mutakhir dan pengalaman lebih dari lima tahun, Sanic siap membantu Anda mengoptimalkan produksi dengan teknologi ultrasonic terbaik.